Untuk melakukan budidaya belimbing manis
ada beberapa tahapan yang harus dilakukan supaya mendapatkan hasil yang
maksimal, tahapan-tahapan itu aialah: pengolahan tanah, penyiapan
bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemangkasan cabang, pembungaan
dan kerontokan, dan penjarangan buah.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan langkah awasl sebelum melakukan
tahapan-tahapan yang lainnya, hal ini dimaksudkan supaya lahan lebih
gembur, membersihkan gulma, dan memper baiki aerasi tanah supaya lebih
subur.
Tanah diolah dengan dicangkul atau dibajak oleh alat tradisional maupun
memakai mesin traktor. Setelah pembajakan dibuat lubang tanam berukuran
60 cm x 60 cm x 50 cm. jarak antara lubang 5 m x 6 m, dan buat selokan
dari sisa lahan.
Penyiapan Bibit
Bibit diusahan
berasal dari varietas unggul, bibit yang akan di tanam merupakan hasil
dari perbanyakan secara vegetative, misalnya dengan okulasi dan sambung
pucuk, mulus, tidak cacat dan tidak bercampur dengan varietas lain, dan
tentunya harus bebas dari penyakit.
Varietas unggul memiliki ciri seperi, buahnya bermutu tinggi, manis
rasanya, produksinya tinggi, mampu beradaptasi di lokasi baru, tahan
stress dan tahan terhadap penyakit.
Penanaman
Penanaman dilahan terbuka atau kebun dilakukan apabila bibit belimbing sudah
mencapai ketinggian 50-100 cm. apabila bibit yang sudah dipersiapkan
menggunakan media yang dibungkus oleh polibag (platik), sebelum ditanam
polibag tersebut harus dibuka terlebih dahulu, kemudian bibit dimasukan kedalam lubang tanam yang sudah disediakan sebelumnya.
Posisi bibit harus
tegak tepat di tengah lubang. Kemudian, timbun lubang tanam dengan
lapisan tanah atas sambil ditekan ke bawah, dan miring kea rah akarnya
sampai kuat. Hal ini dilakukan supaya tanaman tidak goyang jika tertiup
angin. Dan siram tanaman tersebut supaya tidak stress.
Jika bibit yang ditanam hasil dari sambung pucuk atau okulasi, maka
batas sambungan atau mata temple harus terletak 5-10 cm di atas tanah
dan jangan sampai tertimbun tanah
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemberantasan gulma, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.
Untuk penyiraman dilakukan setiap hari, apalagi pada musim kemarau
intensita penyiraman bisa dilakukan pagi dan sore hari. Cara penyiraman
dapat dilakukan dengan member lubang jarum pada sisi bawah botol bekas
air mineral, kemudian diisi ¾ air, sedangkan atasnya biarkan kosong.
Kemudian ditancapkan kedalam tanah, namun tidak terlalu dalam.
Botol pada saat panas akan memuai karena adanya ruangan kosong, dan air
akan keluar dari lubang jarum pada sisi bawah. Kemudian cara lain untuk
system penyiraman bisa dilakukan dengan cara tetes, yaitu dengan
menggunakan selang yang dilubangi sebesar jarum pada posisi samping,
kemudian selang dihubungkan dengan menara air (tendon air atau bak air).
Air dari menara bisa langsung dialirkan, untuk pengaturannya kita bisa
memasang kran pengaturan.
Untuk pemberantasan gulma bisa kita lakukan dengan alat seperti cangkul ,
garuk kecil dll. Yang terpenting dalam proses pembuangan benalu atau
gulma jangan sampai merusak tanaman utama. Proses ini juga sering
disebut penyiangan.
Setelah berumur 3 bulan tanaman harus diberi pupuk N, P dan k. pemupukan
dilakukan 3 bulan sekali. Doasis pemberian pupuk untuk tanaman yang
sudah berumur satu tahun diberikan urea 100gram, SP-36 100 gram, KCL 100
gram. Kemudian dosis untuk tanaman yang sudah berumur dua tahun ialah
urea 150 gram, SP-36 100 gram, KCl 150 gram, dosis untuk tanaman yang
sudah berumur tiga ttahun, urea 150 gram, SP-36 300 gram, KCl 200 gram,
untuk umur empat tahun, urea 200 gram, SP-36 400 gram, KCl 300 gram, dan
umur di atas empat tahun bisa di beri dengan dosis, urea 75 gram, SP-36
150 gram. Dan dosis tersebut untuk masing-masing satu pohon.
Tanaman yang sudah berbuah diberi pupuk dua kali. Pupuk diberikan dengan
alur melingkari batang, dengan jarak 10-100 cm dari batang. Sedangkan
pemberian pupuk kandang diberikan sebelum bibit belimbing ditanam dengan
dosis 40 kg/lubang. Dan setelah tanaman berumur 2 tahun baru diberi
lagi pupuk kandang dengan dosis 20 kg/pohon.
Pemangkasan Cabang
Tujuan dari pemangkasan adalah untuk membentuk tanaman supaya bercabang
banyak, sosoknya supaya tidak terlalu tinggi menjulang. Kemudian tanaman
diremajakan caranya, buang tunas-tunas yang muncul terlalu rapat,
ranting yang sakit dan tunas yang lemah.
Untuk tanaman yang sudah tua bisa dipangkas dengan gergaji tajam, dan
bekasnya dioles dengan lisol atau karbol, lalu tutup dengan plastic
hitam. Kemudian diberi pupuk dengan pupuk kandang tau kompos 10
kg/pohon. Jarak pemangkasan dari tanah 1,5-2 m.
Pembungaan dan Kerontokan
Tanaman yang sduah berbunga sebaiknya disemprot dengan hormone NAA
sebanyak 10-25 mg/liter pada bunga, atau dengan larutan herbisida
sebanyak 2-10 mg/liter pada bunga dan dilakukan sebelum bunganya mekar.
Kerontokan yang terjadi pada tanaman belimbing bisa diakibatkan beberapa
hal, seperti, kekeringan, karena hujan lebat, keracunan pupuk atau
pestisida, bisa juga karena pemberian pupuk urea yang berlebihan dan
tidak adanya bantuan penyerbukan oleh lalat atau lebah.
Penjarangan Buah
Penjarangan buah bertujuan untuk meningkatkan hasil yang berkualitas
seperti, ukuran buah yang sama rata. Caranya, seleksi buah pentil
kemudian pilih yang kerdil, bengkok, dan ccacat kemudian buang. Sisakan
2-3 buah, selanjutnya pentil yang tersisa bungkus dengan daun jati,
plastic, atau kertas. Agar warnanya seragam dan bersih.
Faktor-faktor yang menyebabkan buah menjadi manis :
- Jenis tanah
- Pemupukan dan sinar matahari
Tanah yang baik untuk tanaman belimbing
adalah tanah lempung dengan curah hujan sedang dan pH tanah 5,5-6.
Tanaman belimbing baik ditanam di tanah yang bertipe kering, curah hujan
kurang dari 1000 mm/tahun, karena cahaya matahari cukup menyinari,
sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung baik. Pemupukan pada umur
2 tahun dengan diberi pupuk KNO3 atau KCl sebanyak 500-1000 gram/tahun.
0 comments:
Post a Comment