Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memang menyenangkan, selain
membuat udara sekitar bertambah sejuk hasilnya pun dapat kita konsumsi
atau jual untuk tambahan penghasilan. Namun apa jadinya kalau tanaman
mogok berbuah? Tentu saja hasil yang kita harap-harapkan tak akan
kunjung tiba.
Nah, sebelum mencari tahu penyebab tanaman enggan
berbuah ada baiknya kita ketahui syarat-syarat yang harus dipenuhi
suatu tanaman agar dapat menghasilkan buah sesuai dengan yang
diharapkan.
Syarat Tanaman Agar Cepat Berbuah
1. Sifat tanaman harus sudah kita kenal betul, apakah bibit yang kita tanam memang merupakan bibit tanaman unggul yang mampu berbunga. Artinya, bibit tanaman tersebut bukan merupakan bibit keturunan tanaman mandul.
2. Makro-klimat tanaman terpenuhi. Artinya, lingkungan tempat tumbuh
tanaman harus memenuhi syarat, baik iklim, tinggi tempat, unsur hara,
curah hujan, maupun sinar matahari. Unsur hara yang paling berperanan
dalam proses pembungaan adalah unsur P (phosfor), oleh karena itu unsur
ini harus betul-betul tersedia.
3. Mikro-klimat tanaman terpenuhi. Lingkungan di sekitar tanaman sehat
dan memenuhi syarat hidup tanaman. Yang termasuk mikro-klimat antara
lain keadaan kebun, keadaan air tanah, suhu, kelembapan udara, dan
perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.tipspetani
4. Keadaan tanaman harus sehat dan bebas dari serangan hama dan penyakit.
Setelah kita yakin benar bahwa tanaman buah-buahan kita telah memenuhi
syarat-syarat di atas, maka kita bisa segera melakukan berbagai
perlakuan untuk mempercepat terjadinya pembuahan. Misalnya dengan
melakukan pemangkasan, pelukaan batang, pengairan, pemberian hormon, dan
sebagainya. Tentu saja bibit yang kita tanam pun harus merupakan bibit
hasil perbanyakan secara vegetatif (seperti: cangkokan, okulasi, stek
dll).
Kegagalan Tanaman untuk Berbuah
Apabila ternyata tanaman yang kita miliki belum juga berbuah, tentu ada
penyebab lain di luar syarat-syarat tersebut. Ada beberapa kemungkinan
yang menyebabkan tanaman mogok atau gagal berbuah, yaitu:
1. Tanaman memang belum mencapai batas umur untuk berbuah. Batas umur
untuk berbuah ini bergantung pada jenis tanaman itu sendiri.
2. Pemupukan dengan pupuk N (nitrogen) terlalu berlebihan, sehingga
tanaman masih tumbuh terlalu lebat dan terlalu rimbun. Tajuk tanaman
kurang mendapat cahaya matahari sehingga proses fotosintesis kurang
menghasilkan karbohidrat, akibatnya penimpunan karbohidrat pun tidak
maksimum sehingga bunga yang terbentuk sedikit atau bahkan tidak ada
sama sekali.
3. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang bunganya hanya
bisa menjadi buah apabila ada pohon berbunga jantan yang tumbuh di
dekatnya (misalnya pohon wuni, rukem, dan sebagainya).
4. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang berbuah bila
bunganya mendapat sari bunga dari pohon yang sejenis, misalnya beberapa
jenis pohon alpukat.
5. Tanaman menjadi mandul karena terjadinya mutasi gen.
6. Masaknya bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan waktunya.
Akibatnya, sebelum terjadi pembuahan salah satu bunga telah gugur.
Misalnya pada pohon kelapa.
7. Apabila tanaman buah-buahan kita telah berbunga lebat, tetapi pada
akhirnya buah yang dinantikan tak juga kunjung muncul, ini dapat
disebabkan oleh gugurnya bunga karena:
- kurangnya nitrogen dalam tanah,
- kurangnya air dalam tanah,
- batang bawah bibit hasil okulasi yang kurang baik,
- dan adanya serangan hama dan penyakit,
- hujan yang terlalu deras, angin yang terlalu kencang, kemarau yang panjang, dan sebagainya,
- penyemprotan pupuk daun yang tidak tepat waktunya. Dalam hal ini
adalah penyemprotan yang dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga.
Jadi sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan pada saat tanaman sedang
berbunga.
Usaha Penanggulangan
Bila ternyata tanaman buah-buahan yang kita miliki tidak memenuhi syarat
tanaman agar menghasilkan buah, sebaiknya kita segera melakukan
usaha-usaha demi mengatasi hal-hal yang menjadi penyebab tanaman ngadat,
tidak mau berbuah. Misalnya, tanaman buah-buahan yang telah kita tanam
itu tidak sesuai dengan lingkungannya, iklim tidak cocok, curah hujan
tidak sesuai, dan lain sebagainya, maka mau tidak mau tanaman tersebut
harus dibongkar dan diganti dengan tanaman buah-buahan lain yang lebih
sesuai dengan keadaan lingkungan.
Apabila tanaman milik kita termasuk jenis yang tidak menyukai banyak
air, misalnya mangga, jambu biji, jambu monyet, maka jalan yang harus
kita lakukan adalah mengadakan pembuangan air yang menggenanginya. Hal
ini bisa kita laksanakan dengan membuat saluran yang cukup dalam di
sekitar tanaman, sehingga bila turun hujan deras air tidak sampai
tergenang.
Tanaman yang tumbuh terlalu subur dengan daun-daun yang lebat dan rimbun
sebaiknya segera dipangkas dan dikurangi, terutama ranting yang
membalik ke arah batang, begitu pula ranting yang tumbuh bersilangan.
Sedangkan untuk mengurangi kesuburannya, bisa kita lakukan dengan jalan
membuang kulit batang selebar lebih kurang 1 cm di sekeliling batang.
Selain itu ada cara lain yang bisa kita lakukan, yaitu dengan memangkas
sebagian akar. Ujung-ujung akar bisa dipotong dengan menggunakan singkup
atau cangkul. Yang harus diperhatikan adalah bahwa akar-akar yang
dipotong jangan sampai terlalu banyak, karena dikhawatirkan tanaman
malah akan mati.
Untuk pangkal bawah yang kurang bagus, meskipun tanaman telah tumbuh
baik tetapi bagaimanapun juga tanaman itu tetap harus dibongkar dan
diganti dengan jenis pohon yang lebih cocok serta sesuai dengan batang
atas. Begitu pula bila tanaman terserang hama dan penyakit yang dapat
menyebabkan gugurnya bunga dan bakal buah. Masalah tersebut harus segera
ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti penyemprotan insektisida,
penyuntikan, dan sebagainya.
0 comments:
Post a Comment