Pisang ambon adalah buah yang
punya nilai ekonomis tinggi, Pisang Ambon sering digunakan sebagai
pencuci mulut setelah makan . Ada beberapa varian pisang ambon yang
populer antara lain pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, dan pisang
ambon putih. Pisang Ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau
mengandung senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang berguna
untuk memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil, mampu
meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Pisang ambon juga
baik untuk penderita diabetes, Sebab gula sederhana yang dikandung
pisang ambon cukup mudah diserap tubuh. Bagi mereka yang sedang
menjalani diet, pisang ambon juga bisa menjadi sumber karbohidrat harian
Anda.
SYARAT TUMBUH:
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m. Pisang ambon tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 mdpl.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
- Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
Teknik Penanaman Pisang Ambon
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama
memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara
tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran
atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah
Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan
tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat,
pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30
cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m
untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
3) Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum tanam lubang diberi
pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Pemupukan
organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4
batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu
rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase
pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan
tanaman yang baru.
2) Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak
dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan
penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah
banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm
di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu
dalam.
3) Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan
sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap
waktu.
4) Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar,
pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200
kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam
satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun
tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan
fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam
setahun).
5) Pengairan dan Penyiraman
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya
terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi
parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.
6) Pemberian Mulsa
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun
basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan
gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi
dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa
tidak boleh
dipasang terus menerus.
7) Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus
dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang
mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik
bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang
dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung
plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas
pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang
tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan
sedalam 30 cm ke dalam tanah.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Ulat daun (Erienota thrax.)
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti
selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan
insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida
Malathion.
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala : lorong-lorong
ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang
pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan.
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
Bagian yang diserang adalah akar. Gejala : tanaman kelihatan merana,
terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak.
Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus
tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala : pertumbuhan buah
abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan
pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
Source
Source
0 comments:
Post a Comment