Disini yang akan kita bahas adalah cara menanam dan memelihara cempedak hingga berbuah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengusahakan agar cempedak berbuah maksimal dan bagus.
1. Memilih bibit CIMPEDAK
Hal pertama harus diperhatikan adalah memilih bibit. Bibit yang terbaik
adalah biji dari buah cempedak yang matang dipohon. Pilihlah biji yang
lebih bulat dan besar. Kemudian tanam biji-biji tersebut dalam polibek
berukuran satu liter. Siram secara rutin sampai setengah tahun, batu
tanaman siap ditanam.
2. Jarak tanam
Jarak tanam akan memepengaruhi jumlah buah yang akan dihasilkan. Karena
cempedak adalah jenis tanaman keras yang memiliki batang yang besar dan
daun yang sangat rimbun, maka jarak tanam harus lebar, 10x10 meter atau
12x12 meter. Jika jarak tanam terlalu dekat, pohon tidak akan memiliki
banyak dahan dan tentunya buahnya juga akan lebih sedikit.
3. Jenis tanah

4. Pembersihan rumput liar
Pada masa pembesaran tanaman, rumput sebaiknya jangan disemprot, cukup
dipangkas dan dibiarkan kering disekitar akar tanaman. Ini cukup berguna
sebagai pupuk organic. Jika disemprot, pertumbuhan akar tanaman juga
terganggu, akibatnya tanaman akan menjadi kuning. Apalagi jika tanaman
sudah akan berbuah, akan beresiko gagal berbuah atau buah rasanya masam
dan hambar.
5. Pembersihan akar
Ketika
kita melihat pada ujung daun mulai bermunculan seperti bakal buah yang
kecil-kecil (sebenarnya merupakan bunga cempedak) atau mulai bermunculan
tunas-tunas pada batang dan dahan tanaman, itu tandanya tanaman akan
segera berbuah. Pada keadaan ini, kita harus segera melakukan
pembersihan rumput pengikisan dedaunan kering disekitar akar. Gunakan
pengerok sampah hingga diemeter sekitar 3 - 4m, lebih lebar lebih baik.
tumpuk rerumputan serta dedaunan tersebut karena nanti akan dipakai
untuk pengasapan.
Ini dilakukan agar akar tanaman memperoleh cukup oksigen dan tanah
disekitar akar tidak lembab-basah. Manfaat dari pembersihan akar seperti
ini sangat besar. Jika dilakukan menjelang berbuah, maka buahnya akan
semakin lebat dan mengurangi resiko busuknya buah. Dan yang tak kalah
pentingnya, tunas buah lebih cepat keluar sehingga berbuah sedikit lebih
awal dari yang lainnya.
6. Pembungkusan buah CIMPEDAK
Buah cempedak yang mulai membesar perlu dibungkus untuk mengurangi
resiko busuk oleh ulat, lalat buah serta serangan mangsa seperti tupai.
Besar buah kira-kira sudah melebihi ukuran baterai atau hamper seperti
pergelangan tangan. Jika masih terlalu kecil, jangan dibungkus dulu
karena proses penempelan serbuk sari masih berlangsung. Pembungkus yang
paling aman adalah kantong plastic. Pilihlah kantong plastic yang
sesauai ukurannya, jangan terlalu kecil. Lubangi bagian bawah plastic
sekitar 2-3cm dan bungkus buah satu persatu. Ingat, buah dibungkus
satu-satu, bukan per tangkai.
Pembungkus yang plaing baik adalah kantong plastic berwarna hitam.
Sebab, tupai tidak akan memakan buah yang dibungkus, terutama dengan pem
bungkus hitam. Jika di daerah anda sering terjadi serangan monyet atau
monyet hitam, maka jangan sekali-kali menggunakan kantong plastic putih
atau plastic berwarna. Itu justru menjadi benda menarik bagi mereka.
7. Pengasapan
Pengasapan ini sangat perlu, gunanya adalah mengusir lalat buah yang
menyebabkan busuknya buah. Pengasapan dilakukan dengan membakar
dedaunan dan rerumputan yang sudah ditumpuk-tumpik tadi. Ingat, ketika
pembakaran usahakan supaya keluar asap tebal, bukan kobaran apinya.
8. Pembersihan buah yang rusak
Pembersihan buah yang rusak harus segera dilakukan ketika kita melihat
ada buah yang rusak. Buah langsung dipetik dan jauhkan dari pohon. Atau
dimasukkan kedalam api pengasapan. Jika terlambat maka buah yang lain
beresiko besar ikut busuk tertama buah yang tidak terjangkau untuk
dibungkus. Dan kadang yang sudah dibungkus pun juga beresiko ikut busuk.
9. Pemanenan CIMPEDAK
Pada pohon cempedak, satu tangkai buah biasa berisi 3-10 buah. Jika kita
ingin memetiknya, gunakan jarum peniti, tusuk satu buah yang tangkainya
paling diatas (dalam satu rumpun tangkai), jika biji terasa keras,
berarti buah sudah cukup tua dan bisa dipetik. Dan jangan lupa, dalam
satu tangkai biasa ada beberapa buah. Satu rumpun buah hanya bisa
dipetik satu buah yang tangkainya paling diatas (ini berarti buah yang
dipetik adalah buah yang lebih dulu keluar saat tunas dulu).
Ketika buah yang dipanen adalah buah terkhir, petik buah beserta
tangkainya sampai kepangkal tangkai. Sehingga batang yang dulunya
diliputi tunas yang berbuah, menjadi bersih kembali tanpa tunas. Ini
sangat berpengaruh pada hasil panen pada musim buah selanjutnya. Jika
tunas bekas tangkai buah tidak dibuangi, musim berikutnya pohon akan
berbuah lebih sedikit. Ini dikarenakan pohon tidak bisa menghasilkan
tunas baru untuk berbuah.
0 comments:
Post a Comment